Header Ad Banner

Rabu, 09 September 2009

INDONESIA MEMANG NUMERO UNO
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Selalu dipuja-puja bangsa
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Indah nian tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia

Jika kita lihat dari beberapa bait lagu Indonesia Pusaka di atas, jelas memang Negara kita memang salah satu Negara yang jangan diragukan lagi kualitasnya. Negara kita memang kaya akan SDA, sampai-sampai ada yang bilang “tongkat dan batu dilempar jadi tanaman”, apa lagi Indonesia kaya akan budaya. Coba apa yang melatarbelakangi penjajah menjajah Negara kita, tak lain karena kita kaya akan rempah-rempah. Memang lagu di atas tidak salah.

Selalu di puja-puja bangsa, itulah cerita yang hangat-hangatnya sekarang. Negara tetangga kita (Malaysia) “Ngefans abis” ke Negara kita. Saking ngefansnya Malaysia mengklaim beberapa kekayaan kita, dari masakan, pulau-pulau, sampai budaya-budaya kita. Kan tidak enak saja didengar kalau rendang, reog ponorogo, Pulau Jemur, kata Malaysia punya mereka (memang benar-benar tidak kreatif). Ditambah lagi dengan pelecehan terhadap lagu kebangsaan kita oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, sungguh mencari gara-gara saja.

Jelas-jelas reog ponorogo itu hanya ada di Ponorogo (Indonesia), memangnya ada daerah Ponorogo di Malaysia. Begitu juga rendang yang sudah dari nenek moyang menjadi masakan kebanggaan. Pun juga dengan pulau Jemur dan Pulau Ambalat yang jelas-jelas masih termasuk ke dalam wilayah NKRI. Hal tersebut yang membuat masyarakat Indonesia berang. Dari unjuk rasa atau berdemo di depan gedung Kedubes Malaysia, sampai membakar bendera Malaysia.

Kita sebagai bangsa yang sportif tidak pernah mengklaim tari barongsai sebagai budaya kita, meskipun banyak warga kita yang keturunan Tionghoa. Karena masih ada banyak warga Tionghoa diberbagai Negara, seperti Cina, Vietnam, dll. Tapi kita tidak pernah menganggap itu sebagai budaya kita. Coba lihat Malaysia mentang-mentang banyak warga kita yang sudah lama menetap di Malaysia, langsug mengklaim beberapa budaya kita.

Tapi kita juga harus menengok ke dalam negeri kita sendiri, kenapa sampai bisa begitu. Ya, persatuan dan kesatuan Negara kita harus senantiasa kita tingkatkan. Makin meningkatkan rasa cinta kita terhadap kebudayaan kita. Jangan sampai ada lagi “maling” yang “mencuri” karya indah Tuhan yang sudah di anugrahkan kepada Negara kita.

Jika masih saja banyak yang “dicuri” sudah saatnya pemerintah melengkapi perlengkapan senjata militer kita yang canggih dan modern. Jadi, tiada salahnya untuk menyerukan GANYANG Malaysia. Sebesar apa sih Negara Malaysia jika dibandingkan dengan Negara kita. Jangan sampai filosofi Julius Caesar yang berbunyi civis pacem para bellum yag artinya jika menghendaki perdamaian, siapkanlah peperangan. Namun bangsa kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi perdamaian.
Terakhir BRAVO INDONESIAKU , GARUDA SELALU DI DADAKU. INDONESIA MEMANG YANG NUMERO UNO !!!!!!!!!!

0 komentar:

Unek-Unek Pengunjung

Followers

Der Sandi Kaiser | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all