Header Ad Banner

Kamis, 04 Februari 2010

Kanker Rongga Mulut


Guru Besar Fakultas Bedah Mulut Universitas Airlangga, Prof Dr drg Peter Agus SpBM(K) menegaskan kanker rongga mulut di dunia menyebabkan satu orang meninggal dunia dalam sehari. "Kalau di Amerika justru satu orang meninggal dunia dalam satu jam akibat kanker rongga mulut. Hal itu akibat kanker rongga mulut yang mudah menyebar," katanya dalam pidato pengukuhannya, kemarin.

Oleh karena itu, benjolan di dalam atau di luar mulut hendaknya segera diwaspadai, karena bila benar-benar terjangkit kanker akan mudah menyebar hingga ke paru-paru sehingga menyebabkan kematian. "Gejala itu dapat juga diketahui bila mengalami sariawan yang tidak sembuh dalam dua minggu, atau bisa juga akibat perilaku seks yang menyimpang (oral seks)," katanya.

Kanker rongga mulut - sama seperti jenis penyakit kanker lainnya – belum diketahui penyebabnya. Faktor-faktor pemicunya adalah kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengunyah sirih dengan tembakau menduduki peringkat tertinggi faktor pemicu ekstrinsik. Masih ada beberapa faktor lain seperti kesehatan mulut yang buruk dan infeksi virus seperti sipilis dan virus papilloma manusia (Human Papilloma Virus/HPV). Kebiasaan menghisap ganja diyakini juga bisa memicu kanker rongga mulut, seperti yang dialami oleh kebanyakan penderita kanker mulut di Amerika Serikat.

Orang-orang yang memiliki kebiasaan mengunyah sirih dan tembakau menjadi rawan terkena kanker itu karena tTembakau mengandung berbagai carcinogen atau substansi pemicu kanker seperti nikotin, polycyclic aromatic hydrocarbons, nitrosoproline, dan polonium. Hasil penelitian menunjukkan pengonsumsi tembakau memiliki resiko terkena kanker 8 kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan tembakau.

Sementara itu, Guru besar dari Fakultas Orthopaedi dan Traumatologi Unair Surabaya Prof Dr dr Achmad Sjarwani SpB SpOT yang juga dikukuhkan dalam waktu yang sama menyoroti cedera tulang yang sering diberi pengobatan yang salah. "Hampir 85 persen masyarakat sering salah melakukan pengobatan bila mengalami cedera tulang, karena masyarakat cenderung mengobatinya dengan cara pengobatan alternatif (sangkal putung)," katanya.

Menurut dia, pengobatan yang salah akan menyebabkan cacat yang berkepanjangan, karena itu dirinya mendirikan Pusat Kesehatan Olahraga (Puskesor) pada tahun 2003. "Saya mendirikan Puskesor, karena penelitian terhadap tulang kambing yang patah, ternyata dapat disembuhkan dengan olahraga atau gerakan yang benar setelah dua hari dilakukan reposisi tulang dengan diberi pen dan plang," katanya.

0 komentar:

Unek-Unek Pengunjung

Followers

Der Sandi Kaiser | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all